Pengaruh Penggunaan Metode Diskusi Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas VII Di Madrasah Tsanawiyah Jambi Luar Kota Muaro Jambi

BAB  I

PENDAHULUAN


A.       Latar Belakang Masalah

 Pendidikan dewasa ini sudah berkembang pesat, seiring dengan perkembangan tersebut, sistem pendidikan selalu mengalami perkembangan dan pembaharuan, oleh karena itu agar pendidikan tidak tertinggal dari perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi perlu kiranya beberapa penyesuaian-penyesuaian, terutama yang berkaitan dengan komponen pembelajaran di sekolah.

“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif  mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara” (Darwyn Syah, 2007 : 4).


Peran pembelajaran dalam proses pengembangan siswa agar dengan potensi yang mereka miliki mereka dapat menjadi manusia yang berilmu, beriman, bertaqwa kepada Allah SWT, berakhlak mulia, kreatif, mandiri dan bertanggung jawab. Dengan demikian para siswa akan memiliki pengetahuan etika, dan memperoleh karasteristik kognitif, afektif, psikomotorik.


1
Salah satu kegiatan yang harus guru lakukan adalah melakukan pemilihan dan penentuan metode agar menciptakan kondisi pembelajaran yang dapat mengantarkan anak didik ketujuan. Seorang guru diharapkan agar dapat mengarahkan, membimbing serta dapat menimbulkan motivasi anak didik dalam belajar. Jadi fungsi dari metode pembelajaran itu adalah sebagai alat perangsang dari luar yang membangkitkan gairah belajar seseorang. Salah satu usaha yang tidak pernah guru tinggalkan adalah bagaimana memahami kedudukan metode pembelajaran sebagai salah satu komponen yang memiliki posisi penting bagi keberhasilan kegiatan belajar mengajar.

Siswa organisme yang unik, siswa bukanlah benda mati akan tetapi makhluk yang sedang dalam tahap perkembangan yang memiliki kemampuan yang berbeda. Ia adalah insan yang aktif, kreatif dan dinamis dalam menghadapi lingkungan. Anak didik memiliki motivasi untuk  memenuhi kebutuhannya. Hal ini menggambarkan bahwa anak didik bukanlah objek yang harus dijelajahi informasi, akan tetapi mereka adalah subjek yang memiliki potensi dan proses pembelajaran seharusnya diarahkan untuk memberi pengalaman belajar dapat mengembangkan seluruh potensi yang dimilikinya.

Peningkatan hasil belajar siswa salah satunya dipengaruhi oleh peranan guru dalam mengelolah pembelajaran. Guru harus dapat memilih metode pembelajaran yang cocok untuk materi yang akan diajarkan karena metode yang baik dalam menyampaikan materi akan menambah minat siswa untuk memperhatikan materi yang disampaikan.


Berdasarkan hasil pengamatan awal penulis di Madrasah Tsanawiyah Negeri Jaluko Muaro Jambi, guru mengajar biologi masih menggunakan metode ceramah yang membuat siswa merasa bosan dan tidak aktif untuk mengikuti proses belajar mengajar. Disamping itu kurangnya kepercayaan guru terhadap kemampuannya dalam merancang atau membuat perangkat, mengakibatkan guru hanya bercerita, memberikan catatan, menerangkan dan memberi tugas kepada siswa. Jika proses belajar seperti ini berlangsung terus menerus tentunya dapat menyebabkan suasana belajar menjadi tidak banyak berperan dan terlibat secara aktif. Mereka lebih banyak mendengarkan apa yang disampaikan oleh guru dari pada mencari atau menemukan sendiri pengetahuan.

Suasana belajar seperti ini akan memberikan dampak terhadap hasil belajar biologi siswa. Rendahnya hasil belajar biologi siswa tersebut dapat disebabkan oleh banyak faktor seperti siswa itu sendiri, guru, sarana maupun prasarananya. Namun guru merupakan sumber utama dalam proses belajar mengajar. Untuk itu guru harus mampu menciptakan suasana belajar yang kondusif, sehingga dapat merangsang siswa untuk belajar dengan aktif.

Agar materi dapat diterima oleh siswa, untuk itu perlu adanya  penerapan pendekatan belajar sebagai salah satu solusi agar kegiatan belajar mengajar bisa menjadi lebih efektif. Dalam penerapan metode seorang guru harus bisa menyesuaikan dengan materi pelajaran, kondisi dan suasana kelas peserta didik karena daya serap masing-masing siswa terhadap suatu pelajaran berbeda-beda, maka guru disarankan untuk mempergunakan variasi motode mengajar sehingga tidak menimbulkan kebosanan dalam proses belajar.

Bervariasinya motode mengajar memberikan dampak terhadap hasil belajar siswa. Untuk mencapai tujuan yang berbeda dari sebelumnya, belum tentu bisa tercapai apabila menggunakan metode pembelajaran yang sama, dapat disimpulkan dalam memilih metode pembelajaran harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran dan komponen pembelajaran yang lain.

Metode diskusi dalam pembelajaran merupakan alternatif yang sangat baik bagi guru untuk digunakan dalam proses penyampaian informasi atau pelajaran, karena metode diskusi merupakan sarana untuk saling bertukar pikiran secara lisan. Dengan menggunakan metode ini diharapkan siswa lebih aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Sebagai dampak dari keaktifan itu tentunya yang menjadi tujuan dari proses belajar yaitu hasil belajar yang sangat baik dapat mencapai secara optimal.

Mengajar dengan menggunakan metode diskusi, menambah erat antara siswa dan guru, siswa dengan siswa sehingga proses belajar mengajar dapat tercipta dengan baik. Suatu hal yang menarik dalam materi biologi siswa kelas VII di Madrasah Tsanawiyah Negeri Jaluko Muaro Jambi. Dimana proses belajar mengajar biologi tentang materi ekosistem menggunakan metode diskusi.
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis tertarik ingin melakukan penelitian guna meningkatkan hasil belajar biologi siswa kelas VII di Madrasah Tsanawiyah Negeri Jaluko Muaro Jambi. Dengan menggunakan metode diskusi untuk menciptakan situasi belajar yang baik dan bermakna, khususnya pada mata pelajaran biologi. Hasil penelitian ini nantinya diwujudkan dalam sebuah skripsi dengan judul “Pengaruh Penggunaan Metode Diskusi Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas VII Di Madrasah Tsanawiyah Jambi Luar Kota Muaro Jambi”.

B.       Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas maka dapat dirumuskan masalah yang diteliti adalahApakah terdapat pengaruh yang signifikan pada penggunaan metode diskusi terhadap hasil belajar siswa”. Adapun sub masalah penelitian ini adalah:
1.         Berapa besar skor hasil belajar biologi siswa kelas VII dengan menggunakan metode diskusi sebagai kelas eksperimen di Madrasah Tsanawiyah Negeri Jaluko Muaro Jambi (Y1)?
2.         Berapa besar skor hasil belajar biologi siswa kelas VII dengan menggunakan metode ceramah sebagai kelas kontrol di Madrasah Tsanawiyah Negeri Jaluko Muaro Jambi (Y2)?
3.         Berapa besar skor beda rata-rata penggunaan metode diskusi terhadap hasil belajar biologi siswa kelas VII di Madrasah Tsanawiyah Negeri Jaluko Muaro Jambi (pada taraf signifikan 5% dan 1%)?


Desain Penelitian
Dari judul yang telah ada, peneliti rancang dalam sebuah rancangan (desain) penelitian sebagai berikut:
 X                Y
Keterangan:
       X  =   Penggunaan metode diskusi
       Y  =   Hasil belajar siswa

C.  Batasan Masalah

Agar masalah yang diteliti lebih jelas dan terarah maka peneliti memberi batasan terhadap masalah yang diteliti mengingat keterbatasan peneliti baik dari segi kemampuan, pengalaman, tenaga, biaya dan waktu. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah:
1.    Siswa yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah siswa  kelas VII di Madrasah Tsanawiyah Negeri Jaluko Muaro Jambi.
2.    Dalam penelitian ini dilaksanakan siswa biologi hanya pada pokok bahasan ekosistem.
3.    Hasil belajar yang diperoleh meliputi hasil belajar dalam aspek kognitif berupa nilai yang diperoleh dari hasil tes akhir siswa.

D.    Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1.      Tujuan Penelitian

                         a.      Ingin mengetahui berapa besar skor hasil belajar biologi siswa kelas VII dengan menggunakan metode diskusi di Madrasah Tsanawiyah Negeri Jaluko Muaro Jambi.
                        b.      Ingin mengetahui berapa besar skor hasil belajar biologi siswa kelas VII tanpa menggunakan metode diskusi di Madrasah Tsanawiyah Negeri Jaluko Muaro Jambi.
                         c.      Ingin mengetahui apakah penggunaan metode diskusi berpengaruh terhadap hasil belajar biologi siswa kelas VII di Madrasah Tsanawiyah Negeri Jaluko Muaro Jambi.

2.      Kegunaan Penelitian

                         a.      Untuk membuktikan ada tidaknya pengaruh metode diskusi terhadap hasil belajar biologi siswa kelas VII di Madrasah Tsanawiyah Negeri Jaluko Muaro Jambi.
                         b.      Sebagai bahan masukan bagi guru biologi dalam memilih metode pembelajaran yang digunakan untuk meningkatkan mutu pendidikan terutama pelajaran biologi di masa yang akan datang.
                         c.      Sebagai salah satu syarat penulis dalam memperoleh gelar sarjana pendidikan Islam (S.Pd.I) dalam ilmu pendidikan biologi Fakultas Tarbiyah Institusi Agama Islam Negeri (IAIN STS) Jambi.
     

E.  Kerangka Teori

1.   Metode Diskusi
a.      Definisi Konseptual
Metode Diskusi merupakan interaksi antara siswa dengan siswa atau siswa dengan guru untuk menganalisis, memecahkan masalah, menggali atau memperediksikan topik atau permasalahan tertentu (Martinis Yamin, 2007: 158).

                               Metode Diskusi adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran dimana guru memberi kesempatan kepada siswa (kelompok-kelompok siswa) untuk mengadakan perbincangan ilmiah guna mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan atau menyusun berbagai alternatif pemecahan atas suatu masalah (Darwyn Syah, 2007:141).


                               Metode Diskusi adalah salah satu cara mendidik yang berupaya memecahkan masalah yang dihadapi, baik dua orang atau lebih yang masing-masing mengajukan argumentasinya untuk memperkuat pendapatnya (Pupuh Fathurrohman, 2009: 62).

                               Diskusi adalah percakapan ilmiah yang responsif berisikan pertukaran pendapat yang dijalin dengan pertanyaan-pertanyaan problematis pemunculan ide-ide dan pengujian ide-ide ataupun pendapat dilakukan oleh beberapa orang yang tergabung dalam kelompok itu yang diarahkan memperoleh pemecahan masalahnya dan untuk mencari kebenaran (Syaiful Sagala, 2010: 208).





                               Metode Diskusi adalah cara penyajian pelajaran, dimana siswa-siswa dihadapkan kepada suatu masalah yang biasa berupa pernyataan atau pertanyaan yang bersifat problematis untuk dibahas dan dipecahkan bersama (Syaiful Bahri Djamarah, 2010: 87).

                               Metode Diskusi dilakukan oleh guru supaya diskusi bisa berhasil dengan cara (1) masalahnya harus kontroversial artinya mengandung pertanyaan dari peserta didik. Masalah itu menarik perhatian mereka karena bertalian erat dengan pengalaman mereka; (2) guru harus menempatkan dirinya sebagai pemimpin diskusi. Guru memberi petunjuk tentang jalannya diskusi; (3) guru hendaknya memperhatikan pembicaraan agar fungsi guru sebagai pemimpin diskusi dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya.

     Metode Diskusi digunakan dalam proses belajar mengajar bila hendak:
a.         Memanfaatkan berbagai kemampuan yang ada (dimiliki) oleh para siswa.
b.         Memberikan kesempatan kepada para siswa untuk menyalurkan kemampuannya masing-masing.
c.         Memperoleh umpan balik dari para siswa tentang apakah tujuan yang telah dirumuskan telah dicapai.
d.        Membantu para siswa belajar berfikir teoritis dan praktis lewat berbagai mata pelajaran dan kegiatan sekolah.
e.         Membantu para siswa belajar menilai kemampuan dan peranan diri sendiri maupun teman-temannya (orang lain).
f.          Membantu para siswa menyadari dan mampu merumuskan berbagai masalah yang  di “lihat” baik dari pengalaman sendiri maupun dari pelajaran sekolah.
g.         Mengembangkan motivasi untuk belajar lebih lanjut (Darwyn Syah, 2007: 142).


Adapun langkah-langkah penggunaan metode diskusi
1). Tahap persiapan/perencanaan diskusi.
     a.   Merumuskan tujuan diskusi.
     b.   Menentukan mekanisme dan tata tertib diskusi.
     c. Merumuskan masalah atau topik yang akan di diskusikan
     d.   Menetapkan waktu dan tempat pelaksanaan diskusi
2). Tahap pelaksanaan
 a.  Menunjuk dan menentukan petugas diskusi (pimpinan,   moderator, sekretaris, dan anggota).
 b. Memotivasi siswa untuk aktif berpartisifasi dalam diskusi.
 c. Menciptakan kondisi dan iklim belajar yang  menyenangkan.
 d.   Membuat catatan-catatan ide-ide dan saran-saran yang penting.
3).  Tahap tindak lanjut diskusi
    a.   Membuat resume dan kesimpulan hasil diskusi.
    b. Membacakan dan menggaris bawahi hasil diskusi untuk diadakan korelasi.
           c. Membuat penilaian terhadap jalannya diskusi baik terhadap petugas diskusi maupun peserta diskusi, dengan membandingkan bagaimana seharusnya diskusi yang ideal dengan kenyataan diskusi yang telah dilaksanakan, dan  memberikan saran perbaikan untuk pelaksanaan diskusi di masa-masa berikutnya (Darwyn Syah, 2007: 143).


Metode Diskusi memiliki kebaikan dan kekurangan, diantaranya adalah:
a.     Kebaikan metode diskusi
1)        Merangsang kreativitas anak didik dalam bentuk ide,    gagasan-prakarasa, dan terobosan baru dalam pemecahan suatu masalah.
2)        Mengembangkan sikap menghargai pendapat orang lain.
3)        Memperluas wawasan.
4)        Membina untuk terbiasa musyawarah untuk mufakat dalam  memecahkan suatu masalah.
b.         Kekurangan metode diskusi
1)        Pembicaraan terkadang menyimpang, sehingga memerlukan waktu yang panjang.
2)        Tidak dapat dipakai pada kelompok besar.
3)         Peserta mendapat informasi yang terbatas.
4)        Mungkin diskusi dikuasai oleh orang-orang yang suka berbicara atau ingin menonjolkan diri (Syaiful Bahri Djamarah, 2010: 88).


 Jadi dapat dikatakan bahwa metode diskusi adalah metode dimana dalam proses belajar mengajar mengelompokkan siswa atas beberapa kelompok, yang bertujuan untuk memecahkan masalah dengan tukar pikiran antar kelompok.

b.  Definisi oprasional

               Diskusi yang dimaksud dalam penelitian ini merupakan jenis diskusi kelompok kecil.  Diskusi ini dilakukan dengan membagi siswa dalam beberapa kelompok. Jumlah siswa dalam kelompok berkisar  antara 3 hingga 5 orang. Adapun pelaksanaannya dimulai dengan guru memberikan beberapa permasalahan, kemudian permasalahan tersebut diberikan kepada masing-masing kelompok untuk dapat dipecahkan bersama-sama. Setelah itu masing-masing kelompok yang diwakili satu orang (biasanya ketua kelompok) menyajikan hasil diskusinya kepada kelompok lain. Kemudian kelompok lain bertugas untuk menanggapi hasil presentasi dari kelompok tersebut sehingga permasalahan yang ada dapat dipecahkan secara bersama-sama.


2.  Hasil Belajar
a.      Defenisi Konseptual
“Hasil belajar dapat dijelaskan dengan memahami dua kata yang membentuknya, yaitu “hasil” dan “belajar”. Hasil (product) menunjuk pada suatu perolehan akibat dilakukannya suatu aktivitas atau proses yang mengakibatkan berubahnya input secara fungsional” (Purwanto, 2009: 44).

“Hasil belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan saja” (Agus Suprijono, 2011: 7).

 “Hasil belajar merupakan pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap, apresiasi, kemampuan (ability), dan keterampilan” (Lufri, 2007: 10).

Menurut (Abdurrahman) “Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah kegiatan belajar”. sementara itu (Julian) mendefinisikan “hasil belajar adalah segala sesuatu yang menjadi milik siswa sebagai akibat dari kegiatan belajar yang dilakukannya. Dan (A.J.Roizowski) “Hasil belajar merupakan keluaran (outputs) dari suatu system pemrosesan masukan (input). Masukan dari sistem tersebut berupa bermacam-macam informasi sedangkan keluarannya adalah perbuatan kinerja (performance). (Asep Jihad, 2010: 14).


“Hasil belajar merupakan kemampuan yang diperoleh anak    setelah melalui kegiatan belajar” (Mulyono, 2003: 3).
“Hasil belajar dapat di ukur dalam bentuk perubahan pengetahuan, sikap dan keterampilan, perubahan yang lebih baik dibandingkan sebelumnya misalnya dari tidak bisa menjadi bisa, dari tidak santun menjadi santun” (Martinis yamin, 2003: 86).

Berdasarkan teori-teori yang telah dikemukakan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah perubahan tingkah laku siswa secara nyata setelah dilakukan proses belajar mengajar yang sesuai dengan tujuan pengajaran.

b.      Definisi Operasional
Berdasarkan beberapa penjelasan teori mengenai hasil belajar maka penulis menyimpulkan bahwa hasil belajar adalah perolehan nilai ataupun perubahan tingkah laku dari proses belajar siswa selama pertemuan kemudian diberikan tes (ulangan harian) yang menghendaki terjadinya perubahan-perubahan tertentu pada diri siswa.

Hasil belajar yang digunakan dalam penelitian ini adalah skor hasil belajar tes yang diperoleh siswa yang berupa angka dalam ranah kognitif di kelas VII Madrasah Tsanawiyah Jaluko Muaro Jambi. karena yang dinilai yang berkaitan dengan kemampuan siswa dalam menguasai materi pelajaran. Untuk mendapatkan skor hasil belajar digunakan tes objektif atau pilihan ganda.



F.   Hipotesis penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberitakan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum berdasarkan fakta- fakta yang empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data (Sugiono, 2008: 64).

Berdasarkan masalah yang diajukan, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah:


  1. Hipotesis Alternatif (Ha): Ada pengaruh yang signifikan antara penggunaan metode diskusi terhadap hasil belajar biologi siswa di Kelas VII Madrasah Tsanawiyah Negeri Jaluko Muaro Jambi.
  2. Hipotesis Nihil (Ho): Tidak ada pengaruh yang signifikan antara penggunaan metode diskusi terhadap hasil belajar biologi siswa di Kelas VII Madrasah Tsanawiyah Negeri Jaluko Muaro Jambi.






Untuk lebih lengkapnya, Silahkan anda Download Link Dibawah Ini 



Untuk membuka Password WinRar silahkan email ke enalkom@gmail.com atau Klik pada menu Contact me

Bucomtech masih banyak mengoleksi judul dan isi skripsi yang lengkap, Jika anda berminat dan butuh. Silahkan mengisi Formulir Pendaftaran dengan mengklik Link dibawah ini :



Terimah Kasih atas kunjungan anda semoga bisa bermamfaat..

Busur Mart
Busur Mart

Founder Bucomtech [ Jambi City ]

enalkom@gmail.com

No comments:

Post a Comment

Jangan Menggunakan Kata-Kata Kasar